Drones World Tour: Menonton Konser MUSE dalam Format Film
Assalamualaykum
Sejak beberapa bulan yang lalu, Muse melalui Twitter dan instagram secara masif memberikan informasi mengenai Drones Wolrd Tour yang dijadikan film (Musedrones.film). Ini merupakan langkah kedua MUSE mengemas rekaman konsernya menjadi sebuah film, setelah MUSE Live at Rome Olympic Stadium di tahun 2013. Indonesia beruntung mendapatkan kesempatan menayangkan film tersebut melalui jaringan bioskop CGV serentak pada tanggal 12 Juli 2018.
Begitu saya mendapatkan informasi tersebut, saya bersemangat untuk berencana menonton. Kebetulan sekali waktunya pas dengan kunjungan dinas saya ke Bandung, dimana di Bandung akan ditayangkan salah satunya di Paskal. Sayangnya, setelah saya teliti betul, film tersebut ditayangkan sehari sebelum saya mengikuti sebuah tes dimana saya perlu banyak belajar untuk tes tersebut. Setelah melalui beberapa pertimbangan, termasuk desakan dari istri saya, akhirnya saya urungkan niat saya untuk menonton. Saya berharap semoga mereka rilis sebagian film tersebut ke channel YouTube mereka atau mungkin rilisan DVD.
Saya kurang tahu apakah kurang promosi atau memang penggemar MUSE di Palembang ini sedikit, karena hingga film dimulai dan saya cek di website, penontonnya hanya 7 orang. Ini adalah pengalaman kedua saya nonton film dengan jumlah sedikit, setelah dulu pernah nonton Wonder Woman berdua saja dengan bos saya waktu di Medan.
Film dibuka dengan rekaman komentar personel MUSE dan tak lama kemudian dimulai dengan intro dari lagu Aftermath yang disambung dengan choir track terakhir di album Drones. Bukan MUSE, kalau tidak menyajikan visualisasi konser yang keren dan di luar kebiasaan. Mereka menerbangkan beberapa Drone berbentuk bola dengan citra yang cantik di dalamnya.
Setelah instrumentasi di awal tersebut, konser pun dimulai dengan lagu Psycho yang liriknya banyak misuh-misuhnya. Sebuah hentakan musik awal yang mencerminkan album Drones yang menurut saya, sebagai bentuk Rock murni dari MUSE setelah banyak eksperimen di dua album sebelumnya (The Resistance dan The 2nd Law). Lalu dilanjutkan dengan lagu Reapers yang merupakan favorit beberapa Muser di album Drones. Dua lagu awal ini adalah pertaruhan besar menurut saya karena jika penonton bukanlah fans MUSE, mereka sedikit bingung dengan "ini lagu apa ya?". Saya membuktikannya dengan melihat sepasang penonton di depan saya yang masih bengong ketika dua lagu tersebut dimainkan. Mereka mulai menggerakkan kepala ketika lagu ketiga, Hysteria (diawali dengan interlude) mulai dimainkan.
Waalaykumsalam
Poster Film Muse Drones World Tour |
Tak sampai sebulan, CGV membuat kejutan untuk menayangkan ulang film tersebut, tepatnya di tanggal 4 Agustus 2018 pukul 16:30 WIB. Melalui retweet dari Twitter Muse Indonesia, saya mendapatkan informasi juga kalau Palembang akan kebagian juga, tepatnya di CGV Social Market. Ini adalah kesempatan yang tepat karena di waktu tersebut paginya saya baru saja tiba dari dinas luar.
Tiket Masuk Bioskop CGV Social Market Palembang |
Jumlah penonton hanya 7 orang |
Drones yang diterbangkan selama konser |
Lagu lalu dilanjutkan dengan Dead Inside, single kedua setelah Psycho di album Drones. Sekarang kita harus mulai terbiasa melihat Matt menyanyi dengan membawa mic saja, sejak mereka membuat lagu-lagu yang minim unsur gitarnya. Selanjutnya adalah lagu The Handler. Lagu yang menurut saya paket lengkap karena musiknya khas ala MUSE dipadu dengan visualisasi yang keren. Saya sudah tertarik dengan lagu ini apalagi sejak mereka merilis lyric video-nya yang menurut saya memadukan unsur yang gelap dan seram akan perancang-perancang di balik layar. Di konser ini, Matt dan Chris seolah-olah sedang dikendalikan oleh tali-tali dari puppeteer di layar di atas mereka. Tom Kirk memang mantap.
Selanjutnya lagu-lagu langganan live Muse pun dimainkan, seperti Suppermassive Black Holes dan Starlight (saya kira Survival karena diawali dengan Prelude). Berikutnya adalah lagu tergalau di album The 2nd Law, Madness yang menurut saya sangat menjiwai (... Penontonnya). Disambung dengan lagu Time is Running Out yang standar mereka bawakan juga saat konser.
Logo MUSE di Awal Film |
Saya kembali lagi harus terbiasa melihat Matt menyanyi tanpa menggunakan gitar di awal lagu Uprising. Morgan Nicholls sepertinya akan banyak bekerja keras mem-backup peran Matt di konser-konser ke depan. Setelah Uprising, ini dia, lagu yang saya tunggu-tunggu karena jarang sekali dimainkan secara live, The Globalist. Matt menyebutkan lagu ini adalah salah satu lagi favorit di album terakhir mereka, sehingga saya memiliki ekspetasi tinggi dengan versi live dari lagu ini.
The Globalist ini menurut saya adalah lagu termegah di film ini. Di lagu ini juga kita akhirnya melihat Matt memainkan grand piano. Lagu yang feel akhir lagunya sama dengan akhir lagu di Citizen Erased ini, dimainkan secara rapi dan ditutup dengan choir Drones (lagi). Sungguh lagu yang epic saat dimainkan live.
Setelah The Globalist, dilanjutkan dengan Take A Bow yang sangat megah. Lagu yang memang versi rekamannya sudah megah terutama di bagian akhir ini (seperti megahnya Supremacy) dimainkan dengan penuh emosional. Lagu dilanjutkan dengan Mercy, yang seperti Take A Bow, terdengar suara fans ikut menyanyikan lagu ini dengan suara yang keras.
Tak terasa kami sudah di penghujung film. Bukan konser MUSE kalau tidak ditutup dengan Knight of Cydonia (diawali dengan Man with a Harmonica). Lagu ini seperti biasa membuat penonton bersemangat dari intro hingga akhir. Dengan berakhirnya lagu ini berakhir pula film Drones World Tour Ini. Di bagian akhir film terdapat Credit dan juga Teaser dari lagu mereka selanjutnya. Karena saya sudah tahu dan lagunya sudah dirilis (Something Human), jadi saya langsung pulang saja tanpa menunggu credit-nya habis.
Konser ini memang merupakan konser yang merepresentasikan lagu-lagu di album Drones. Mungkin banyak yang kecewa mengapa tidak ada Stockholm Syndrome atau Plug in Baby di film ini. Saya sendiri mungkin berharap Matt lebih banyak memainkan lagu yang ada pianonya (Explorers, Citizen Erased dan Butterflies and Hurricanes). Bisa jadi karena durasi dan juga ya kita tahu sendiri, lagu mereka sudah cukup banyak, sehingga lebih sulit untuk memutuskan lagu mana yang perlu ditampilkan. Satu hal lagi mungkin, editing film ini terlalu banyak efek di awal-awal sehingga mungkin bagi sebagian orang kurang nyaman untuk dilihat.
Semoga saja konser keren ini dirilis di YouTube atau DVD sembari menunggu album selanjutnya mereka.
Set list Drones World Tour menurut catatan saya:
Aftermath intro
Drones
Psycho
Reapers
Interlude
Hysteria
Dead Inside
The Handler
Supermassive black holes
Prelude
Starlight
Madness
Time is running out
Uprising
The Globalist
Drone
Take a bow
Mercy
Man with harmonica
Knights of cydonia
Waalaykumsalam