Assalamualaykum wr. wb.
Menikah adalah sebuah anugerah yang tak terkira di hidup kita ini. Dalam Islam, separuh ibadah di dunia ini ada dalam pernikahan. Maka tak heran jika kita sudah mampu dan naluri berkeinginan sudah ada, kita diwajibkan untuk menikah.
Dalam tulisan saya sebelumnya, saya telah menceritakan proses pernikahan yang baru saja saya alami. Secara umum saya bercerita tentang macam-macam persiapan menikah, prosesi-prosesinya hingga akad nikah dan pesta pernikahannya. Kali ini saya akan bercerita acara atau ritual setelah menikah. Salah satu ritual semi wajib yang biasa dilakukan setelah menikah adalah bulan madu, atau bahasa kerennya honeymoon.
Honeymoon bagi kami berdua, mungkin lebih tepatnya diartikan sebagai sebuah kegiatan dalam waktu tertentu dimana sepasang suami istri dapat menghabiskan waktu berdua bersama tanpa ada gangguan dari keluarga, teman dan tentunya pekerjaan. Kami putuskan definisi honeymoon seperti itu, karena kami merasa sebelumnya tak ada waktu berdua rasanya selama di rumah. Kalau tidak bersih-bersih rumah karena bekas pesta, kedatangan tamu-tamu yang sebelumnya waktu pesta tidak datang, kenduri dan lain sebagainya. Tapi hal-hal seperti itu wajar bagi kami. Sungguh tak elok jika kami sehari setelah menikah langsung kabur dari rumah.
Setelah beberapa kegiatan di rumah istri tersebut di atas sudah selesai secara menyeluruh, kami pun izin untuk pergi ke suatu kota tujuan wisata yang tak asing lagi, yaitu Denpasar. Kenapa kami memilih ke Denpasar, Bali? Tidak lain tidak bukan adalah selain karena sudah terkenal sebagai tempat untuk plesir dan bulan madu, tempat tersebut lumayan dekat dengan tempat tinggal kami. Yang lebih penting lagi, di sana ada ibu saya. Ibu berencana akan mengadakan syukuran pernikahan juga di rumahnya.
Beberapa teman atau orang mungkin beranggapan, kenapa koq Bali? Terlalu mainstream kalau ke Bali itu. Ke Gili Trawangan kek, Raja Ampat kek, Cubadak, atau mungkin lintas negara ke Pattaya, Hawaii atau Maldives?
Menurut kami, memang ke Bali itu sudah biasa atau umum. Tetapi kami tidak pernah ke Bali berdua. Kalau berangkat sendiri-sendiri, istri mungkin sudah 3x sedangkan saya mungkin sudah 10x lebih. Bagi kami berdua, Bali tetap menjadi tempat yang romantis dan indah. Paling utama juga, biaya yang kami keluarkan juga tidak banyak, dibandingkan tempat-tempat di atas. Jangan sampai setelah kita habis honeymoon, tabungan kita "mulai dari nol ya?" Hehe.
Dengan menggunakan bis malam Restu Mulya, kami memulai petualangan menjelajahi pulau Bali. Bis berangkat setelah maghrib. Dengan harga 160 ribu per orang, pelayanan bis malam ini cukup nyaman. Lebih enak lagi, bis berhenti di pool yang letaknya di tengah kota yang artinya dekat dengan rumah ibu. Karena kalau kita turun di Terminal Mengwi, jaraknya sangat jauh dari rumah ibu. Pagi yang cukup terik menyambut kami. Kami turun tidak jauh dari pool, karena kata supir bisnya, pool sedang penuh.
Sore itu juga, acara syukuran pernikahan kami dilaksanakan. Banyak tamu ibu dari beberapa kelompok yang berbeda. Rata-rata memang mantan member atau member senam ibu (ibu saya instruktur senam). Walaupun kami tidak banyak membantu, ternyata badan capek juga. Selain karena habis perjalanan jauh (400 km. Jarak tersebut saya ukur sendiri pakai motor waktu PKL di PLN Area Jaringan Bali Selatan), ditambah lagi dengan acara syukuran yamhg selesai hingga malam hari. Istri saya sampai ketiduran karena kecapekan.
Esoknya, sesuai rencana, kami bersiap untuk mulai mengelilingi Bali. Pada pukul 10 WITA, kami mulai bertolak dari rumah. Dengan mengendarai motor Vario kami memulai perjalanan kami menuju suatu kawasan dingin seperti di Batu, Malang, yaitu Bedugul.
Tempat yang terkenal dengan pegunungan dan danaunya ini, menjadi tujuan kami karena memang tempatnya lebih tenang dan nyaman untuk menginap berdua. Ditambah lagi, tempatnya yang dingin, tentunya amat sangat mendukung sekali banget kegiatan honeymoon. Hahaha.
Sebelum kesana, kami menyempatkan diri untuk main ke ubud dulu, Karena saya masih penasaran dengan dimana lokasi persawahan yang biasa dipotret oleh wisatawan. Dulu saya pernah ke ubud bersama adik, sampai menemukan persawahan "NOT FOR SALE", tapi tidak menemukan persawahan-persawahan yang indah. Kali ini, saya juga tidak menemukannya di sepanjang perjalanan. Kemungkinan sawah-sawah keren tersebut berada di kawasan Resort atau di tempat lain yang tidak saya lalui.
Kamipun berhenti di Monkey Forest. Kebetulan istri saya suka sekali dengan monyet. Saya sendiri untuk kali keduanya berada di sini. Di sini merupakan tempat ibadah dan juga lingkungan asri yang dipenuhi dengan monyet.
 |
Monkey Forest Ubud Bali Indonesia |
Setelah puas di Monkey Forest, kami segera menuju ke Bedugul, karena cuaca terlihat seperti kurang bersahabat. Akhirnya dengan bermodalkan Google Maps di Galaxy Nexus saya, kami mencari jalan pintas dari Ubud menuju Bedugul. Ternyata di sepanjang jalan tanjakan menuju Bedugul, banyak terlihat sampah berserakan di pinggir got. Sepertinya habis hujan deras sehingga got meluap dan sampah-sampah tersebut terbawa keluar sehingga mengotori jalan.
Di jalan tanjakan Luwus, saya menemukan gerai Joger. Ya, toko oleh-oleh dari Bali ini ternyata memiliki cabang official disini. Pertama saya gak percaya Joger ada cabangnya, tak tahunya setelah saya tanya-tanya, itu memang Joger asli. Hahaha, maklum, wong ndeso.
Lama kelamaan udara dingin semakin menusuk. Tujuan kami pun terlihat semakin dekat di peta. Tetapi bensin kami ternyata sudah berada di jarum E alias Empty. Hahaha. Untungnya, kami menemukan pom bensin juga di sepanjang jalan tersebut. Tak terasa sampai juga kami di tepi Danau Bratan. Sungguh indah dan mengobati kelelahan berkendara.
 |
Danu Bratan Bedugul Bali Indonesia |
Nah, sewaktu kami menuju Danau Bratan, saya sempat menengok sebuah penginapan yang sudah saya incar lama untuk acara honneymoon ini. Tempat itu adalah
Strawberry Hill. Tempat ini memiliki peringkat pertama untuk daerah tersebut oleh Situs Travelling terkenal,
tripadvisor.
 |
Papan Nama Strawberry Hill |
Selain itu juga, tempat ini mendapat gelar
Certificate of Excellence 2013 dari tripadvisor juga lho. Itu artinya tempat ini pasti cukup reccomended buat dicoba.
 |
Certificate of Excellence 2013 Winner for Strawberry Hill Hotel Bali Indonesia from Tripadvisor |
Tetapi saya tidak memastikan diri untuk kesana sebelumnya, dikarenakan harga yang ditunjukkan di website tripadvisor cukup tinggi, sekitar sejutaan lebih sedikit. Sehingga saya agak ragu untuk kesana. Saya lebih memilih untuk mencari hotel yang mungkin lebih murah tapi nyaman di sana.
Tapi, kalau namanya sudah kepincut sejak pandangan pertama dengan hotel tersebut, akhirnya saya mencoba untuk bertanya harga yang sebenarnya untuk malam ini. Saya telepon hotel tersebut waktu saya nongkrong di tepi danau. Ternyata, harga semalamnya untuk dua orang sekamar adalah 500 ribu (sudah termasuk pajak). Harga yang 1 juta lebih itu ternyata untuk yang kamar keluarga. Hahaha. Bagi saya, harga itu cukup terjangkau untuk momen honneymoon seperti ini. Saya pun segera memacu motor saya untuk kesana dan melakukan check in.
 |
Lobi Strawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Suasana di kawasan hotel cukup tenang dan nyaman. Hotel ini terletak di tanjakan memutar tepat di depan pintu masuk salah satu spot Danau Bedugul yang dulu pernah saya datangi waktu rekreasi SMA. Hotel ini terdiri dari beberapa bungalow-bungalow (atau entah namanya apa, intinya satu kamar satu rumah. Hahaha) yang berada dalam satu pagar. Ada kebun strawberry di pojok belakang. Jalan yang kita lalui untuk sampai ke kamar adalah jalan setapak yang bersih dan sejuk dengan. Untuk masuk ke kawasan kamar, ada pintu kecil khas Bali.
 |
Pintu masuk di sisi dalam Strawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Kamar-kamar yang ada tersusun dengan rapi. Rumah-rumahnya berdiri di bukit-bukit kecil seperti di Teletubies. Hahaha.
 |
Rumah-Rumah di Strawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Saya kebetulan menempati rumah Tambora yang berada nomer dua dari depan.
 |
Rumah Tambora di Strawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Kamarnya cukup nyaman dan tenang. Dingin as always. Ada kamar tidur besar. Televisi. Sofa di ceruk kamar. Ada lemari yang cukup luas. Meja Rias. Kamar mandi dengan shower dan bathtube. Dan terakhir beranda di depan kamar pas yang menghadap ke rumah-rumah lain.
 |
Tangga masuk kamar Tambora Strawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Pintu kayu kamar Tambora Bedugul Bali Indonesia |
 |
Sofa kamar Tambora Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Beranda kamar Tambora Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Kamar Tambora Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Langit-Langit Kamar Tambora Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Buku Petunjuk Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Kemudian kami melanjutkan jalan-jalan kembali mengelilingi kawasan Bedugul dan "beristirahat" sampai pagi esoknya. Sepertinya kegiatan "beristirahat" tidak perlu saya jelaskan lebih detail. Hahahaha.
Esok paginya kami menikmati sarapan pagi di tempat makan dekat lobby depan. Tempatnya cukup sepi. Hanya kami berdua dan sepasang turis sedang makan disana. Tempat makannya bertema kuno. Dengan beberapa pernak-pernik dan bangunannya terbuat dari kayu.
 |
Suasana di luar tempat makan Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Minibar Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Habis makan, kami sempat berkeliling sebentar di beberapa tempat yang belum kami kunjungi sebelumnya.
 |
Becak di depan tempat makan Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Tempat duduk di dekat kolam Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Rumah-rumah di pojok Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Berdiri di depan kebun stroberi di pojok belakang Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Jalan setapak Stawberry Hill Hotel Bedugul Bali Indonesia |
Waktu telah menunjukkan pukul 12:00 WITA. Saatnya untuk check out. Kami mengemasi barang-barang kami dan segera melanjutkan perjalanan menuju tempat berikutnya. Sempat terjadi insiden sebelum kami mengendarai motor, yaitu macetnya shutter kunci motor. Kejadian ini saya alami untuk kedua kalinya, yaitu yang pertama di motor Supra X 125 pgm-fi helm in yang ada di Sawahlunto sana. Sepertinya masalah ini perlu dikaji lebih mendalam oleh Honda.
Setelah check out, saya berkeliling kembali ke Danau Bratan lagi. Saya kemudian berhenti dan mengambil beberapa foto di dekat Pura Ulun Danu Bratan.
 |
Anjungan dekat Pura Ulun Danu Bratan Hotel Bedugul Bali Indonesia |
 |
Anjungan dekat Pura Ulun Danu Bratan Bedugul Bali Indonesia |
Tujuan selanjutnya adalah Kuta. Kami berencana menginap disana. Tetapi istri saya ingin mampir dulu ke Tanah Lot yang sejalan ke arah sana. Akhirnya saya pacu motor saya menuju Tanah Lot.
Kami berhenti di sebuah Warung unik di sepanjang jalan Luwus untuk mengisi perut kami yang belum diisi dengan makan siang. Warung tersebut bernama Cafe Tahu. Ya, karena semua makanan disini ada sangkut pautnya dengan yang namanya tahu. Bagi saya yang memiliki asas makan 3T alias Tahu Tempe Telor, tentunya warung ini adalah warung favorit saya. Hahaha.
 |
Menu makanan di Cafe Tahu Luwus Bali Indonesia |
Sore hari akhirnya saya tiba di Tanah Lot. Kami kemudian parkir dan berjalan berkeliling kawasan pura yang berada dekat dengan pantai ini.
 |
Tanah Lot Bali Indonesia |
 |
Tanah Lot Bali Indonesia |
 |
Tanah Lot Bali Indonesia |
Ternyata, capek juga kami melakukan perjalanan ini. Akhirnya kami memutuskan untuk tidak jadi menginap di Kuta. Sepertinya menginap di rumah ibu saja. Hahaha. Malam itu tapi kami sempat ke Kuta untuk berfoto dan makan ice cone McD sebentar (tindakan wajib selama ke Kuta).
Esoknya, kami kembali ke Kuta untuk foto-foto karena istri saya kurang puas foto yang kemarin malam kurang bagus hasilnya. Selain itu, kami ingin membeli oleh-oleh di Joger dan di Erlangga 2 (Jalan Nusa Kambangan).
 |
Joger Kuta Bali |
 |
Pantai Kuta Bali Indonesia |
 |
Erlangga 2 Denpasar Bali Indonesia |
Sorenya kami berpamitan ke ibu untuk pulang kembali ke Malang untuk memulai rutinitas. Hahaha. Pekerjaan kantor yang selama 3 minggu itu saya peti eskan sementara, sekarang mulai saya buka kembali. Hahaha. Terima kasih Bali telah memberikan banyak kesan untuk kami berdua.
Wassalamualaykum wr. wb.