Congratulations! I invented laptop! :) (Keyboard Bluetooth untuk Nexus 7 saya)


Seperti kebiasaan pada umumnya saat kita membeli suatu gadget, terutama tablet, saya mulai hunting dengan asesoris yang dibutuhkan Nexus 7. Pada dasarnya, saya membutuhkan asesoris yang sesuai dengan kebutuhan saya, karena kalau saya beli semua asesoris yang ada, bisa habis tabungan. Hehe.
Beberapa asesoris yang biasa digunakan untuk tablet adalah:

- Screenguard
- Case
- Docking
- Kabel USB OTG
- Stylus
- Keyboard External
- dsb.

Sebelumnya saya niatnya membeli beberapa asesoris lengkap di toko online yang pernah saya sebutkan di tulisan sebelumnya. Asesoris yang saya butuhkan adalah screenguard, case dan Kabel OTG. Tetapi nggak tahunya, saya sekarang malah membeli Keyboard External. Hahaha. Koq bisa?


Screenguard memiliki beberapa macam jenis ternyata. Itupun tergantung kebutuhan kita yang mana. Beberapa jenis yang saya ketahui adalah Crystal Clear, Anti-Glare dan Anti-Fingerprint. Ketiga screenguard tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Dari hasil Googling di internet, saya dapatkan kesimpulan dari masing-masing screenguard tersebut. Kalau Crystal Clear, itu cocok bagi yang ingin menggunakan screenguard tapi seakan tidak terasa memakainya. Dia bentuknya tipis. Ketajaman layar Nexus 7 jadi terjaga jika memakainya. Sedangkan Anti-Glare, itu cocok bagi yang sering menggunakan tablet di luar ruangan, karena dia anti terhadap pantulan sinar matahari. Kemudian untuk Anti-Fingerprint digunakan bagi yang ingin tabletnya tetap terjaga bersih dari bekas sidik jari, terutama yang agak berkeringat. Tetapi, jenis anti silau dan anti sidik jari ini dampaknya dapat mengurangi ketajaman layar tablet. Dari ketiga jenis tersebut, saya cenderung untuk menggunakan yang Crystal Clear, karena alasan saya membeli Nexus karena grafis. So, buat apa saya memakai sceenguard kalau ketajaman dan kedalaman warnanya jadi tereduksi. Hehehe. Kemudian, walaupun saya bekerja di lapangan, saya rasanya sayang jika menggunakan tablet ini di lapangan, kecuali kalo emang support standar militer IP67. Hehehe. Saya juga sayang kalau  habis megang-megang oli atau gorengan terus swipe sana sini di tablet saya. Hehehe.

Untuk masalah  case, sudah mulai banyak dan beragam jenisnya yang diperuntukkan untuk si Nexus 7 ini. Beberapa  case yang populer juga kembali bergantung sesuai kebutuhan. Ada case slim, yang diperuntukkan bagi pengguna yang ingin Nexus 7-nya tetap ramping dan gampang masuk saku atau tas kecil. Kemudian ada case yang bisa diputar 360 derajat sehingga Nexus dapat disandarkan dengan posisi landscape atau portrait. Kemudian ada juga tipe portofolio yang menyediakan handler buat stylus. Lalu ada juga case standar yang berupa case plastik semi karet yang hanya digunakan untuk melindungi bagian belakang Nexus (banyak pengguna maupun seller tidak merekomendasikan tipe ini karena sering menyebabkan baret pada sisi sampin Nexus). Versi official dari Asus pun juga ada, dan tentunya harganya sedikit mahal. Hehehe. Saya cenderung memilih untuk menggunakan tipe 360. Jadi ketika saya butuh nonton film atau apa dengan posisi yang berbeda, saya dapat melakukannya dengan tipe ini. Tipe ini biasanya juga dilengkapi dengan pengait, sehingga ketika kita sedang menggunakan Nexus dengan tidak mendudukkannya dimeja, bagian penutupnya dapat diikat dengan pengait tersebut.

Docking biasanya digunakan untuk dudukan dan charging tablet. Docking tersebut nantinya akan terhubung melalui terminal docking yang berada di sisi samping kiri bawah Nexus 7. Saya rasa, saya tidak membutuhkan asessoris ini. Lagipula, yang ada hanya yang official. Harganya mahal pula. Hehehe.
Kabel USB OTG merupakan asesoris yang cukup berguna bagi yang pengen membuka atau copy paste dari media penyimpanan via USB.  Dengan menggunakan aplikasi Nexus Media Importer (non-Root), kita dapat mengambil data atau mengirim data via USB OTG ini. Beberapa orang mencoba membaca HDD external dengan OTG dan berhasil, walau ada beberapa juga tidak dapat membukanya. Saya membutuhkan asesoris ini, karena dapat mempercepat kerja saya dalam membuka data kantor yang harus ditampilkan segera via tablet.


Nah, stylus mungkin adalah salah satu hal yang sering dijadikan pertimbangan bagi seseorang dalam membeli Nexus 7, terutama bagi seorang desainer. Nexus 7 support stylus dari pihak ketiga yang sekarang mulai membanjiri di toko-toko. Sebut saja merek Dagi yang sering diomongkan di beberapa forum. Saya sebenarnya pengen juga menggunakan stylus untuk berkarya. Tetapi hobi menggambar saya yang dulu booming diwaktu SD hingga SMA masih belum resurrect. Jadi kapan-kapan dulu saja lah membelinya. Lagipula saya juga pernah menemukan stylus DIY yang bisa dibuat dengan mudah dan cepat. Hehehe.
Beberapa asesoris di atas bisa dibilang sudah saya rencanakan untuk membelinya. Tetapi takdir berkata lain. Tidak satupun barang yang sudah saya kapling di pikiran saya tersebut terbeli. Saya malah membeli Mobile Keyboard Bluetooth for Nexus 7. Hahaha. Koq bisa gitu?

Berawal dari postingan seseorang di grup Nexus 7 Kaskus di FB, yang pamer Nexus dan asesorisnya, saya jadi kesengsem dan pengen beli juga. Komentarnya tentang produk tersebut juga membuat saya percaya bahwa barang ini sepertinya oke. Soalnya, sebelumnya saya pernah mencoba keyboard bluetooth yang diperuntukkan untuk Galaxy Tab 2 punya temen kantor saya, rasanya tidak nyaman. Bener sih, keyboardnya waterproof, tapi karena bahannya dari karet dan posisi antar tombolnya agak mepet-mepet, fleksibilitas mengetik jadi berkurang. Akhirnya saya nekat sajalah membeli keyboard tersebut dari link yang dia berikan. Langsung saya PM dia via kaskus. Karena responnya cepat dan tanpa ba bi bu, proses transfer berlangsung cepat. 4 hari kemudian barang datang saat gerimis sore-sore di kantor. Kemudian dengan rasa penasaran, segera saya pulang dan melakukan commisioning.


Paket barang yang tipis membuat saya bisa menebak bahwa keyboard ini pasti tipis. Dan benar saja, waktu saya buka bungkus paket dan kardusnya, saya temukan sebuah keyboard mungil dan tipis. Kemudian saya baca instruksi manualnya (Nah, kebiasaan baca manual sebelum menggunakan barang ini sudah lama saya idap :)) dan saya  terapkan. Saya nyalakan tombol powernya sampai menyala dan ditunggu selama 5 detik. Kemudian tekan tombol connect sampai indikator lampunya berkelap-kelip. Baru kemudian kita aktifkan bluetooth di Nexus 7 kita (BTW, gambar instruksinya sama dengan di Nexus, jadi ini keyboard emang designed for Nexus 7). Lalu kita pair keyboard-nya. Kemudian masukkan kode pin yang tertera di layar tablet, ke keyboard lalu tekan enter. Voila! keyboard siap digunakan.


Papan ketiknya menurut saya, secara ukuran, sudah pas dengan jari-jari lentik saya. Haha. Bahannya seperti keyboard laptop Asus saya. Ada tombol-tombol kombinasi yang bisa digunakan untuk memutar lagu, next, prev, atur volume dan tentu saja tombol Home dan Back tablet. Latency-nya kecil, jadi ketika kita ketik suatu huruf di keyboard, di layar langsung muncul hurufnya secara bersamaan. Ada lubang khusus yang digunakan untuk menopang Nexus 7 kita sehingga Nexus 7 dapat berdiri dengan baik. Sayangnya kemiringannya tidak bisa diatur. Kelebihan lain, keyboard ini presisi dengan Nexus 7 kita, jadi saat kita tidak memakainya, Nexus 7 tinggal ditangkupkan ke keyboard tersebut, sehingga dia dapat berfungsi sebagai pelindung layar ketika dibawa bepergian. Body belakang keyboard memiliki pola menyerupai body belakang Nexus 7. Warnanya pun juga sama dengan warna Nexus 7 yang cenderung cokelat gelap.


Mengenai fungsionalitasnya, asesoris ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan saya. Salah satu fungsi utamanya ya, untuk mengetik blog ini. Kemudian, cukup praktis juga ketika digunakan saat meeting. Dibuat untuk dudukan waktu nonton video atau baca-baca artikel di Google Current (Aplikasi news feed kesukaan saya sekarang) juga nyaman. Intinya saya puas dengan keyboard ini. Hehehe.


Nah, bagi teman-teman yang ingin membeli asesoris untuk tabletnya, belilah asesoris dengan kebutuhan teman-teman. Tidak semua asesoris benar-benar kita butuhkan. Prinsip saya juga gitu sih, jika menghadapi barang konsumtif, saya cenderung melihat faktor kebutuhannya daripada faktor keinginannya. Semoga informasinya bermanfaat. Terima kasih.







Popular Posts