“Anggota Keluarga” Baru, Asus Google Nexus 7 3G 32 GB (Review)


 Assalamualaykum
“Anggota Keluarga” Baru, Asus Google Nexus 7 3G 32 GB


Alhamdulillah, setelah sekian lama menunggu dan menanti, kucari dan kucari, kurindukan dan kutunggu, hehehe, dapat juga sebuah gadget baru yang akan melengkapi kebutuhan saya dalam berkarya (dan absolutely, main Games :D), Nexus 7. Gadget ini baru saya dapatkan mulai hari Kamis, 04-04-2013 kemarin.


Jujur saja, menanti tablet besutan Google ini cukup lama. Sebelumnya, Google telah mengeluarkan versi Wifi untuk gadget ini di Indonesia sekitar kuartal keempat tahun kemarin. Tetapi, bagi saya sungguh nanggung kalau hanya punya koneksi wifi, berhubung tempat kerja saya sekarang tidak mumpuni untuk mendapat koneksi wifi yang cukup banyak dan berkualitas. Maklum, saya hidup di sebuah desa, di wilayah Sawahlunto, tepatnya di Talawi, dimana perbukitan dan hutan mendominasi daerah ini. Lalu, sebenarnya ada alternatif lain untuk mendapatkan koneksi internet selain wifi untuk Nexus 7 wifi, yaitu dengan memasang modem, via kabel OTG, ke colokan Nexus 7. Tetapi, sepertinya percuma juga, karena koneksi internet via modem di sini juga kurang bagus dan stabil. Terlebih, saya juga tidak mau ribet harus pasang sana sini kalau mau terhubung dengan internet, di luar area wifi.

Kemudian, dengar-dengar versi 3G dari Nexus 7 akan masuk Indonesia di awal tahun 2013, dengan varian pilihan kapasitas hanya 32 GB. Wah, tentu saja ini cukup menggembirakan, apalagi tabungan saya juga cukup untuk membelinya. Hampir setiap hari saya cek di internet mengenai kabar tersebut. Tak lupa juga, saya mention langsung ke akun twitter official Asus Indonesia. Sekitar bulan Februari, Asus mengatakan kemungkinan barang akan siap di pertengahan bulan Maret (seingat saya). Tak tahunya, di pertengahan Maret pun molor. Apalagi, di grup FB Nexus 7 Indonesia, ada informasi dari salah satu toko Online terkenal di Indonesia bahwa barang bisa masuk di bulan Mei. Waduh, mana ini yang benar? Saya jadi bingung.

Karena saya rajin dan khusyuk mengecek forum Nexus di Kaskus dan FB, akhirnya saya dapat juga informasi. Salah satu toko Online, yaitu Dinomarket.com ternyata sudah memiliki barang tersebut dan ready untuk dikirim. Langsung saja saya main ke toko Online tersebut, dan mencari barang tersebut. Ada ternyata! Langsung saya pilih, checkout, dan menunggu invoice di email. Saya diberi batas mikir sampai hari Selasa, 02-04-2013 (saya pesan Sabtu malam). Biasanya, kalau sudah mau bayar sesuatu, timbullah sebuah penyakit bernama galau. Ya galau jadi beli apa gak, penting apa gak ini barang dan sebagainya. Hehe. Tapi akhirnya saya putuskan, saya bayar saja, di hari Senin sore, mengingat di forum banyak yang ngomong kalau harganya naik sampai menembus 4 juta karena langkanya (saya dapat 3.8 juta).




Saya tunggu kiriman datang, di mana saya perkirakan 3 sampai 5 hari lagi sampai sini. Di tengah menunggu kiriman, ada di forum yang jual 3.6 juta. Ahh, ini bikin galau saja. Biarlah dapat agak mahalan dikit. Hehehe.
Akhirnya datang juga Nexus 7 saya. Siang-siang, waktu saya keluar kantor untuk makan siang, dicegat oleh satpam. Apa karena wajah saya yang mencurigakan, sehingga diciduk. Hehe. Ternyata pak satpam memberita saya bahwa ada paket untuk saya. Mata saya langsung berbinar-binar begitu melihat sebuah kotak kardus berlabel dinomarket tersebut. Dengan segera, saya cabut ke rumah, lupa kalau harus makan siang dulu. Hehe.







Nah, biar kelihatan keren, saya dokumentasikan dengan foto, prosesi unboxing-nya, ahahaha. Berasa jadi jurnalis gadget saja. Kalau kelengkapan Nexus 7 3G ini, gak banyak. Selain tablet, terdapat kabel data plus kepala charger, lalu buku manual dan garansi, serta yang terakhir dan yang unik, sebuah kunci. Wah, kunci apa ini? Kunci harta karun atau kunci menuju pintu rahasia Kerajaan Erebor di cerita The Hobbit. Hehehe. Ternyata, setelah saya tanya di forum, ini kunci buat membuka slot Micro sim yang terletak di sebelah kiri bawah tablet. Ooohhhhhhh..... begono. Untuk teknis membukanya, tinggal tonjok saja pakai kunci, lubang di slot tersebut, maka, slot akan terdorong keluar.






















Nah, Nexus 7 3G menggunakan Micro sim untuk koneksi 3G-nya. So, kalau mau beli ini gadget, siapin Micro sim. Nah, yang fail, saya lupa ga nyari-nyari dulu Micro sim, mengingat di sini itu sulit juga nyari Micro sim. Jadi, sampai sekarang, saya gak pakai 3G-nya. Menunggu nanti kalau lagi main ke Bukittinggi atau Padang, saya main ke kantor CS-nya operator. Sebenarnya, di counter-counter HP, ada kok yang bisa motongin SIM biar jadi Micro sim. Alatnya kayak plong-plongan di kantoran itu (plong-plongan di sini, maksudnya perforator. Ahahaha). Tapi saya gak yakin di sini ada apa gak counter yang punya (pesimis duluan. Hehe).


Nah, untuk review masalah hardware, sama sajalah dengan review di website lain. Intinya, bodinya slim dan tipis. Ntar juga bakalan gemuk, karena mau saya kasih casing. Maklum, kerja di lapangan, jadi perlu proteksi lebih, walau layar ludah corning Glass.

Layarnya jernih kali, kalau boleh saya bandingin dengan Samsung Galaxy Tab 2. Gadget unibody ini dibekali NVIDIA Tegra 3. Nah inilah kuncinya dan daya tarik utamanya untuk memiliki gadget ini. Wkwkwk. Bayangan yang ada di kepala adalah, ini tablet bagaikan konsol dengan kualitas display serasa laptop ber-VGA NVIDIA. Ahahaha.

Nah, akhirnya saya nyalakan ini gadget untuk pertama kalinya, wuih... muncul tulisan Google. Lalu muncul animasi logo X nexus. Setelah itu, muncul permintaan untuk aktivasi akun gmail. Nah, langsung saya matikan lagi itu tablet. Karena harus ke kantor dulu, biar dapat wifi. Hahaha.






Begitu di kantor, selepas kerja, saya langsung aktivasi akun gmail saya. Berhubung koneksi wifi sini harus pakai proxy, jadi saya setting dulu proxy di pilihan advanced waktu mau maskulin password wifi (kebetulan wifi sini juga pakai password. Proteksi ganda Lah). Langsung konek dan teraktivasi. Kemudian tablet me-restore semua backup yang sudah saya aktifkan di perangkat Android saya sebelumnya, yaitu Samsung Galaxy Y (Young). Mulai dari contact, Gallery yang sudah saya upload ke picasa sampai aplikasi-aplikasi yang saya unduh dari Play Store. Dia otomatis men-download aplikasi-aplikasi yang sudah saya install di Young (tentu saja yang kompatibel dengan tablet).


Kebetulan saya lupa tidak membuat screenshot untuk tampilan paling awal dari tablet ini. Maklum, saya belum tahu caranya (ndeso eui). Hahaha. Sudah keburu nafsu untuk install-install dulu sih. Hehehe. Bagi yang belum tahu caranya untuk screenshot, begini caranya. Tekan tombol Power bersamaan dengan tombol Volume (-) selama beberapa detik. Nanti akan muncul animasi seperti motret dan suara serta notifikasi di bagian atas layar mengenai screenshot.

Aplikasi yang tersedia di awal-awal, tidak cukup banyak. Kesemuanya aplikasi standard Google, seperti Chrome, Maps, Gmail, Talk, Calendar, People (aplikasi Contact), Earth, Google+, Youtube, Play Music, Current (semacam Flipboard) serta Play Store. Kita tidak akan menemukan aplikasi file manager bawaan, sms dan telepon. Untuk file manager, saya terbiasa menggunakan Astro File Manager, karena dia bisa backup aplikasi dan meng-extract file kompresan. Sedangkan untuk aplikasi sms dan telepon, setahu saya ada yang buat di forum XDA. Tapi saya pribadi sih, tidak memerlukan kedua aplikasi tersebut. Oh iya, ada satu lagi aplikasi populer yang tidak kompatibel di sini, yaitu whatsapp. Tapi sekali lagi, kawan-kawan kece di XDA ada yang bisa mengakalinya, entah gimana caranya. Googling sendiri saja ya. Saya tetap gunakan Young saya untuk messenger dan socmed. Sedang tablet ini memang saya khususkan untuk main Games, develop program (insya allah. Wkwkwk), baca buku dan entertainment.

Nah, gimana dengan menonton video? Saya mencoba menonton video klip Muse yang Supremacy waktu dia konser di Brit Music Award kemarin, dengan ukuran video 1280x270. Hasilnya, memuaskan dan memanjakan mata. Memang, saya akui, layar nexus 7 ini memang jernih dan cemerlang.


Untuk daya tahan baterai, hingga saat sekarang saya belum bisa menyimpulkan, karena saya baru melakukan dua kali charging. Dengan penggunaan wifi dan sedikit2 penggunaan aplikasi yang baru diinstall serta menguji video HD, baterai mampu bertahan kira-kira sehari penuh. Kalau saya pakai 3G mungkin bisa lebih cepat habis lagi kali ya, karena selalu terhubung dengan jaringan. Saya rasa, sudah cukup untuk daya tahan seperti ini. Lagipula bisa disiasati dengan Power Bank kalau lagi Mobile (itu artinya harus nabung lagi). Kalau mengenai daya tahan, sekilas memang lebih lama Galaxy Tab 2. Tapi sekali lagi, ini kesimpulan awal saya saja lho.

Untuk kamera, nah, inilah salah satu kelemahan utama, dan bagi yang hobi socmed, lalu #hobi #jeprat #jepret #lalu #dimasukin #ke #instagram, mungkin akan galau mau beli. Soalnya ini tablet Cuma dibekali kamera depan yang memang didesain untuk mainan Hangouts atau Skype (dari sumber yang pernah saya baca, instagram juga bisa pakai kamera depan, tapi terbalik hasilnya). Eh, kamera depan ini juga digunakan untuk membuka kunci tombol dengan metode face unlock. Face unlock pun juga kadang meleset, kalau kita lagi di tempat yang agak kurang terang. Dia tidak mengenali wajah saya. Saya pikir karena wajah saya yang gak SNI. Ahaha. Tapi kalau menurut saya, kamera belakang buat tablet itu tidak terlalu penting kok. Aneh aja rasanya, motret pakai gadget segede talenan. Hehe.














Nexus ini identik dengan anak emas Google. Nah, kalau ada update-update software, dia bakalan dapat duluan. Google menjamin gadget nexus-nya akan mendapatkan update sampai 2 tingkat ke depan. Jadi mungkin ini tablet bakalan dapat update di versi K lalu L (konon, versi K bernama Key Lime Pie yang akan dirilis waktu konferensi Google I/O tengah tahun ini). Nah, Nexus 7 ini mengawali versi Jelly Bean untuk sistem operasi Android di seluruh dunia. Sistem operasi yang mulai dengan nomor 4.1 ini cukup membawa banyak perubahan (waktu start awal, versi ditunjukkan sudah sampai 4.2.1. lalu saya update sebesar 50MB-an ke versi 4.2.2). Mungkin tambahannya ada pada Sphere camera (sayang sekali, di nexus 7 ga ada, di nexus 4 ada), Google Now (informasi singkat yang berhubungan dengan kita saat ini), penempatan notifikasi dan beberapa perubahan lain. Oh iya, kalau di Nexus 7 ini, notifikasi atas terbagi dua. Yang sebelah atas kanan untuk setting beberapa menu setting yang sering dipakai. Untuk yang sebelah kiri, untuk notifikasi umum aplikasi.









Nah, salah satu kelebihan Jelly Bean di tablet adalah, Multi user. Saya pernah membaca di situs berita, kalau Multi user tidak disediakan di perangkat handphone, karena masalah paten. Ada sistem operasi sebelah soalnya yang sudah mematenkan hal tersebut. Takutnya nanti malah berantem, kalau maksa dikasih juga. Ahaha. Saya iseng-iseng membuat akun baru. Masuk aja di menu setting. Lalu pilih menu user. nah, disitu nanti kita bisa menambah user baru, seperti kalau pakai windows. Jadi user baru nanti akan membuat akun baru di tablet. Prosesnya kayak kita memulai tablet pertama kali. Diminta juga akun gmail dan nanti posisi awal tablet akan kosongan. Nanti baru kita install lagi aplikasi dari play store. Benar-benar seperti akun baru. Nantinya, waktu tombol terkunci dan kita akan membuka tombol, maka akan ada pilihan akun mana yang akan di buka. Nah, buat yang pengen privasi, tapi masih berbaik hati minjemin tablet ke orang lain, tinggal siapin aja tuh akun baru khusus untuk guest. Hehehe

Nah, untuk Games, saya mencoba performa Games Dead Trigger. Game bergenre FPS dan zombie ini bisa dibilang, wajib diinstall ke perangkat Tegra 3. Banyak forum menyarankan menginstall Games ini untuk mengetahui seberapa ciamik performa NVIDIA. Memang, keren beud Games ini waktu saya pertama kali memainkannya. Dari detail, bayangan dan pencahayaan ditampilkan secara maksimal di tablet ini. Lalu untuk Games lain, saya ingin mencoba need for speed most wanted yang lagi OTW saya download offline datanya via laptop. Hehehe. Kalau pengen Games-game Tegra 3 di “pasar malam”, main aja ke Tegra3.ru (situsnya berbahasa rusia sih, tapi tenang, kan ada Google Translate).





Jadi kesimpulannya, secara umum saya puas dengan tablet ini. Kalau dinilai secara materi, dengan harga segitu saya mendapatkan performa tablet dengan harga di atasnya. Hehehe. Layarnya yang jernih memanjakan mata saya. Kemudian performa tablet ini juga cukup mumpuni. Pantaslah, soalnya dia menyandang nama besar Nexus. Hehehe. Selain itu, tablet ini memenangkan award untuk kategori tablet lho di MWC 2013 lho. Sayang, untuk koneksi 3G saya belum bisa berkomentar karena belum saya isi dengan simcard. Untuk sistem operasi, saya akui memang lebih bagus dan memberikan pengalaman baru bagi saya. Mungkin kelemahan nexus pada tidak adanya kamera belakang dan fungsi telepon, bagi beberapa orang agak mengganggu, tapi bagi saya itu tidak. Karena untuk hal tersebut, lebih baik dilakukan oleh kamera digital dan handphone saja.









Sekarang, saya lagi hunting beberapa accessories Nexus 7 seperti case, screen protector dan kabel OTG. Kebetulan sudah nemu tokonya di toko Online tokohasta.com . Saya mungkin akan menggunakan case 360, karena bisa diputar, casenya tetap melekat menutupi bagian belakang tablet ketika ditekuk (ada beberapa case yang lepas separuh saat ditekuk untuk didirikan) dan ada karet pengait yang dapat mengait penutup case, saat tablet digunakan. Lalu, mungkin saya akan pakai screen protector yang clear aja. Karena kalau pakai anti-fingerprint atau anti-glare, akan mengurangi kejernihan layar. Saya lebih suka mengejar kejernihan layar sih daripada proteksi terhadap sidik jari atau silau. Untuk kabel OTG, biar bisa memindah data dari flashdisk secara langsung biar gak pakai laptop dulu.

Banyak riset yang bisa dilakukan ke depan untuk tablet ini. Mau remote komputer (seperti nggerakin mouse, play presentasi, dsb) install aja unified remote. Mau menjadi picasso atau van gogh, beli aja stylus, seperti merek DAGI, lalu mainan gambar pakai Sketchbook. Mau mencoba menggunakan ubuntu touch, install aja di sini. Mau jadikan ini tablet untuk konsol, tinggal install aja macam2 games. Masukin gameboid bagi yang pengen menjadikannya emulator gameboy. Masukin aja MAME for Android bagi yang pengen nostalgia sama Games Ding Dong. Colokin aja joystick via kabel OTG atau di pair via bluetooth. Banyak hal bisa kita lakukan dengan tablet ini.

Semoga informasi yang saya berikan bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga saya beneran mau develop sebuah program untuk kebutuhan kantor dari tablet ini (namanya manusia, kadang lupa tujuan awal ngapain dia beli barang tersebut. Ahahaha). Amien!


 Waalaykumsalam

Popular Posts