Sedikit kisah ketika pertama bertemu dengan Samsung Galaxy Y

Pada awalnya, tidak ada rencana sama sekali dari diri saya untuk membeli gadget baru, utamanya handphone, Walaupun godaan dari sekitar sangat tinggi (gandrung BB), saya tidak ada rencana untuk membeli smartphone dalam waktu dekat. Kadang memang ada rasa kepengen sih, liat temen banyak dapat info dari pusat, kantor, atau temen lain via BBM. Tapi kalau lihat menu BB yang bagi saya kurang luas, surut dengan sendirinya rasa itu.

Di suatu waktu, adikku tiba-tiba minta saran kepada saya. Dia ingin membeli smartphone yang murah dan tentunya tak ketinggalan jaman. Awalnya, saya saranin supaya dia beli BB saja (sesuai dengan karakternya yang ngeksis dan geol gitu, lagipula dia punya cita2 luhur, pengen update status fb via BB ama bisa nulis alay kayak gini ..._〆(・∀・@)  (" ‘︿’) ヽ(´▽`) ノ :D°˚˚°º»(y);)Sïïïρ:DŠïïïρ:D(y)º°˚˚°º;) °º°=))Hªªhªªhªªhªª°°º ). Tapi, kalau dipikir-pikir saya takutnya dia makin autis dengan handheld tersebut. Terus juga, permasalahan operasional bulanan untuk memelihara BIS-nya juga jadi pertimbangan penting, mengingat biayanya juga cukup menyita isi dompet. Tiba-tiba saja aku saranin dia untuk mencari Android saja. Entah kenapa aku bisa terbersit pemikiran itu.

Sebelumnya, saya tidak pernah memahami secara pasti apa Android itu. Dulu saya pernah melihat Android dari Samsung Galaxy Mini milik teman yang dijadiin bahan untuk membuat skripsi berupa aplikasi Android. Hp-nya unik, mudah untuk dioperasikan dan dalam bayangan saya hp ini memberikan kebebasan bagi kita untuk diutak atik. Cukup membuat saya exicted.

Teman-teman di tempat kerja juga banyak yang mempertimbangkan antara membeli BB atau Android untuk kebutuhan smartphone. Lama-lama saya jadi penasaran dan pengen tahu juga apa sih kerennya Android.
Beberapa hari kemudian di tengah keasyikan saya mencari informasi tentang Android, tiba-tiba adik saya memberi tahu saya kalau dia pengen Samsung Galaxy s5360. Seri yang asing di telinga saya. Tapi wajar kalau saya ga pernah tahu hp ini. Hp ini waktu itu masih baru dan belum populer (sebelum iklannya booming di TV).

Galaxy s5360 mempunyai nama panggilan Galaxy Y (Young). Disebut-sebut sebagai smartphone low end paling murah di indonesia, 1.2 juta. Kecanggihan android bisa kita nikmati di hp murah ini dengan dukungan RAM yang cukup tinggi. Kata adikku, di konter tempat dia tanya hp ini, hp ini laris disana, di Denpasar, bak kacang goreng. Hehe. Dari beberapa segi, terutama segi harga (huahaha), saya setuju dia membeli hp ini saja. Saya pikir, ketika nanti pulang ke Malang (rencananya dia pulang juga, bareng dengan saya) saya bisa mencoba ngerasain.

Tapi sepertinya, sebelum ke Malang akhir Februari, ternyata saya sudah lebih dulu memilikinya!.

Adik saya tiap hari bercerita kalau dia senang memakai hp nya ini. Aplikasinya banyak dan mudah dapatnya. Tinggal download aja secara gratis di Market (sekarang Play Store). Begitu juga game-game seru di ranah touchscreen, seperti Angry Birds, banyak tersedia di Market. Dia juga bercerita mudahnya untuk menjalankan banyak aplikasi dalam waktu bersamaan. Mudahnya upload foto di Facebook, update status, check in Foursquare, komen status dan kegiatan social networking lainnya. Entah kenapa nafas menjadi memburu. Tekat sudah bulat untuk kembaran dengan adik saya.

Akhir pekan di awal bulan, dengan penuh tekad saya ke Duta Mall Banjarmasin. Saya datangi toko hp langganan kami, siswa-siswa OJT, dan saya lakukan pembayaran. Saya bawa pulang satu kardus hp beserta paket internet gratis 3 bulan dari operator dan plastik pelindung casing berwarna hijau ke rumah. Android, siap-siap saya utak-atik ya!

Samsung Galaxy Young di tangan

Popular Posts