Jack dan Vixxio di Negeri di Atas Awan
Assalamualaykum
Dongeng buat ikut lomba di Vixxio :)
(pengalaman pertamaX bikin dongen XD )
Waalaykumsalam
Dongeng buat ikut lomba di Vixxio :)
Jack dan Vixxio di Negeri di Atas Awan
Alkisah, di suatu desa kecil di daerah pegunungan bernama Desa Gold, hiduplah seorang remaja bernama Jack. Jack adalah seorang anak yang rajin. Dia hidup bersama ayahnya yang bernama James dan ibunya yang bernama Emma. Setiap hari, mulai subuh hingga petang, dia membantu ayahnya di sawah dan kebun milik keluarganya yang tidak terlalu luas dimana letaknya terdapat di sekitar rumahnya. Walaupun dia belum bisa mengurusi sawah dengan sendirian, tapi bantuan tenaga dari Jack yang masih belia ini sangat membantu James dalam pekerjaannya. Hasil sawah dan kebun mereka jual ke pasar di pusat desa setiap panennya. Walaupun tidak terlalu banyak hasil yang mereka dapat, tetapi bagi keluarga mereka, itu sudah cukup.
Desa Gold merupakan sebuah desa di bawah kekuasaan Kerajaan Glorious yang dipimpin seorang raja bernama Raja Richie. Raja Richie cukup bijaksana dalam memimpin kerajaannya. Beliau tidak mewajibkan rakyatnya untuk membayar pajak. Namun, yang disayangkan, beliau hidup bermewah-mewahan. Raja ini sangat suka dengan kemewahan dan perhiasan, terutama perhiasan. Oleh karena kegemarannya dengan emas, beliau selalu memerintahkan prajuritnya untuk menjelajah negeri mencari tambang emas, termasuk Desa Gold ini.
Entah kenapa, Desa Gold menjadi target utama pencarian emas raja. Konon, di desa ini terdapat beberapa tambang emas yang sangat potensial. Beberapa prajurit kerajaan selama beberapa bulan ini sudah menyisir ke seluruh wilayah ini, bahkan sampai melakukan penambangan dalam tanah, tetapi hasilnya nihil. Beberapa prajurit kerajaan pun tampak putus asa, tetapi karena raja tetap ngotot bahwa di daerah itu memang ada, sehingga mereka masih bertahan di Desa Gold untuk terus mencari.
Rasa frustasi prajurit kerajaan kadangkala diluapkan dengan perbuatan yang tidak baik. Mereka sering minum-minum dan mendatangi rumah satu persatu untuk meminta minuman, makanan bahkan uang. Warga desa Gold jadi agak bingung dan cemas, karena mereka menjadi takut jika permintaan prajurit tidak dituruti. Tetapi jika dituruti terus, mereka akan kekurangan bahan makanan dan uang. Kecemasan ini pun juga melanda keluarga Jack.
Suatu waktu, rumah Jack didatangi oleh beberapa prajurit kerajaan yang terlihat sedang mabuk. Seorang prajurit meminta roti kepada James. James yang takut, kemudian menyuruh Jack untuk pergi ke toko membeli roti, karena persediaan di rumah mereka sudah habis. Dengan terburu-buru Jack membeli roti dan bergegas pulang ke rumahnya.
Di tengah perjalanan, secara tidak sengaja, Jack bertemu dengan seorang separuh baya yang sedang duduk di bawah pohon. Orang itu terlihat lemah. Jack pun memperlambat langkahnya. Dia kasihan melihat orang itu, tetapi dia juga cemas, jika tidak segera pulang ke rumah. Dia bimbang.
Dia pun memutuskan untuk mendekati orang itu sebentar saja. Orang itu ternyata sedang lapar. Jack iba melihat orang tersebut. Ingin rasanya dia menolong orang tersebut, tapi bagaimana caranya. Roti yang dia bawa sangat ditunggu prajurit kerajaan.
Jack pun akhirnya membagi roti tersebut menjadi dua potong. Ia berikan sepotong roti tersebut kepada orang itu. Kemudian sepotongnya lagi ia simpan untuk prajurit. Orang itu terlihat sangat berterima kasih sekali. Kemudian orang itu memberikan segulung kertas usang dan sebuah kantung berbahan kulit. Jack bertanya-tanya, apa maksud dari pemberian itu. Orang itu hanya berpesan, “Tanamlah benih ini, kemudian tunggulah sampai sebuah jalan yang menuju tempat yang tidak kau temui sebelumnya. Temui orang bernama Vixxio, dan berikan kertas ini. Niscaya kau akan mendapatkan kenikmatan.”
Jack tidak paham maksud orang itu, yang jelas, dia harus bergegas pulang. Dia pun pamit kepada orang tersebut, dan memasukkan pemberian tadi ke dalam kantongnya. Untungnya, para prajurit tidak marah dan berulah walau yang dibawa Jack hanya sedikit dan itupun lama datangnya.
Setelah para prajurit pergi, Jack pun menceritakan pengalaman kepada orang tuanya. James bangga dengan sikap anaknya yang mau menolong sesama, tetapi dia takut atas pemberian orang tersebut. James takut pemberian orang itu adalah sihir bagi keluarganya. Tetapi, Jack berusaha meyakinkan mereka bahwa ini aman dan dia percaya dengan orang tersebut.
Setelah itu, Jack pun menanam 3 benih seperti kacang tersebut di ladangnya dan menyiraminya dengan air. Kemudian dia membuka gulungan kertas tadi. Gulungan tersebut berisi sebuah peta yang sangat asing baginya, dan ada sebuah tanda X besar di salah satu koordinatnya. Karena dia tidak paham tentang peta tersebut, Jack memutuskan untuk tidur dan tak sabar menunggu esok.
Esoknya, Jack kaget melihat halaman rumahnya. Tiga pohon raksasa yang batangnya saling membelit, berdiri kokoh menjulang ke angkasa, dari tempat dia menanam benihnya kemarin. Jack pun kemudian membangunkan orang tuanya. James dan Emma terlihat kaget dan sedikit cemas. Dengan penuh semangat, Jack mencuci muka dan berganti pakaian kemudian bersiap untuk memulai petualangannya. James dan Emma tampak khawatir, tapi Jack meyakinkan mereka bahwa dia akan baik-baik saja.
Jack memulai perjalanannya dengan memanjat pohon yang kelilingnya sekitar lima kali pelukan badannya. Dengan hati-hati dia memanjat pohon tersebut ke atas. Semakin ke atas, dia semakin terbiasa. Dari ketinggian ini, dia bisa melihat pemandangan desanya yang terlihat indah di mata.
Selama lima belas menit memanjat, sampailah Jack di awan yang terlihat sangat tebal dan padat. Dorongan pertumbuhan pohon kacang tersebut telah membuat sebuah lubang di awan, yang memberinya celah untuk menembus awan tersebut. Di balik awan tersebut, dia tidak percaya melihat pemandangan yang baru pertama kali dia lihat dalam hidupnya. Dia berada dalam sebuah lingkungan yang serba raksasa dan dipenuhi kemilau emas. Dia sekarang berada di sebuah taman raksasa yang dipenuhi dengan rumput-rumput setinggi dadanya dan pohon-pohon yang yang menjulang lebih tinggi lagi. Sementara itu, kilauan emas tersebut berasal dari batuan-batuan kecil yang berada di sebuah jalan setapak yang menuju suatu tempat yang tertutup kabut. Dengan kebingungan, Jack berjalan berhati-hati di sekelilingnya, waspada akan bahaya yang mungkin terjadi.
Tiba-tiba, terdengar sahutan dari balik pohon
“Hei, Nak! Cepat kau lari kesini!”
Jack tidak melihat jelas, siapa yang memanggilnya. Tetapi, ketika sebuah dentuman, seperti langkah-langkah kaki raksasa, akan datang menghampirinya. Dengan sigap, Jack segera berlari menghampiri asal suara tersebut.
Ternyata, sebuah raksasa baru saja berjalan di tempat dia berdiri yang kemudian menuju sebuah tempat yang tertutup kabut tersebut. Jack lega, karena dia tidak terinjak sosok yang menyeramkan tersebut. Sekarang diapun menoleh ke sosok yang memanggilnya tadi. Ternyata ada beberapa manusia di balik pohon dan ada seseorang yang menurutnya memanggilnya, berada paling depan. Dia seorang manusia yang umurnya kepala duapuluh kira-kira. Wajah laki-laki tersebut mirip dengan orang tua yang kemarin, hanya saja lebih muda. Laki-laki tersebut kemudian memperkenalkan diri. Tak disangka, namanya adalah Vixxio. Jack lega mendengarkannya. Kemudian ia bercerita mengenai pertemuannya dengan orang tua kemarin serta menyerahkan titipannya juga.
Vixxio pun menceritakan bahwa ia adalah salah satu dari tim ekspedisi pemburu angsa emas. Konon, angsa emas ini akan bertelur emas tiap harinya. Tim ini memiliki petunjuk yang ditemukan di sebuah peti harta karun, berupa peta yang dibawa Jack. Ternyata orang tua tersebut adalah kakak Vixxio yang tertinggal saat ekspedisi ke negeri di atas awan, karena kakak Vixxio tidak kuat untuk naik memanjat pohon raksasa. Akhirnya tim ekspedisi pun melanjutkan perjalanan tanpa kakak Vixxio. Celakanya, peta petunjuknya terbawa kakak Vixxio yang masih di bumi. Saat akan mengambil kembali ke bawah, pohon raksasa tersebut tumbang terkena angin topan di bumi beberapa saat setelah tim sampai di negeri di atas awan, sehingga pupus sudah harapan untuk mendapatkan peta kembali. Kakak Vixxio memang memiliki banyak benih kacang, tetapi untuk mencari tanah yang cocok untuk menanamnya sangat sulit. Sehingga menunggu pun juga akan sia-sia.
Satu-satunya yang tim tahu, angsa emas ada di istana tempat raksasa bersemayam. Hanya saja, di ruangan manakah angsa emas di dalam istana yang luas tersebut, mereka tidak tahu. Selama beberapa hari ini, mereka berusaha masuk ke istana, tapi selalu gagal, karena kebingungan dengan ruangan istana yang rumit. Mereka sudah mulai frustasi dan ingin segera pulang ke bumi.
Vixxio sadar akan kondisi timnya, sehingga memutuskan untuk kembali ke bumi, sambil memungut emas-emas yang berserakan di pinggir jalan raksasa. Lagipula, saat Jack datang, ada akses jalan untuk kembali ke bumi.
Melihat cerita Vixxio, Jack jadi penasaran akan angsa emas, sehingga ia tertarik untuk mengambil angsa emas itu. Dengan angsa emas ini, Raja Richie akan puas sehingga prajuritnya tidak lagi mengganggu desanya. Jack pun berkata kepada Vixxio kalau dia masih ingin mendapatkan angsa emas tersebut. Vixxio awalnya keberatan, tetapi akhirnya, diapun memutuskan untuk menyuruh anak buahnya turun dan menemani Jack berpetualang.
Petualangan pun dimulai. Dengan sigap, Jack dan Vixxio melalui jalan yang ditunjukkan oleh peta, menuju istana raksasa. Mereka berdua menemukan sebuah lorong rahasia, yang sepertinya akan berjalan menuju angsa emas yang mereka cari. Sementara itu, tim ekspedisi dengan hati-hati menuruni pohon kacang menuju bumi.
Tak lama kemudian, mereka sampai di tempat bersemayamnya angsa emas. Di ruangan tersebut, terdapat juga raksasa tadi, yang sedang tertidur pulas dikasur, yang terdapat di samping sangkar tempat angsa tersebut bersemayam. Dengan hati-hati, Jack mendekati angsa emas, yang ternyata ukurannya seperti angsa normal, tersebut. Terlihat sekali, di bawah jerami tempat angsa tersebut duduk, telur-telur emas berkilauan menggoda mata. Sementara itu, Vixxio berjaga-jaga mengawasi situasi, jika raksasa tersebut bangun.
Jack berhasil mendekati angsa emas tersebut. Kurang sejengkal lagi, tangannya mampu meraih angsa tersebut. Namun, tiba-tiba angsa tersebut bangun dan berteriak dengan kaget. Raksasa yang tadi mendengkur keras, akhirnya bangun juga dan secara refleks melihat angsa emasnya. Vixxio pun berteriak kepada Jack untuk segera menggapai angsa emas tersebut dan lari sekencang-kencangnya. Jack pun dengan sigap meraih angsa emas tersebut dan berlari menuju Vixxio yang sudah siap untuk memberikan jalan keluar.
Raksasa tersebut terlihat marah sekali. Dia pun meraih sebuah palu godam besar di samping kasurnya dan mengayun-ayunkannya ke arah Jack dan Vixxio. Dengan panik, mereka berdua berlari terpontang-panting sesuai arah pada peta. Untung saja jarak mereka dengan raksasa agak jauh, sehingga masih aman untuk tidak terkejar.
Raksasa itu kemudian melemparkan palu godam tersebut ke sebuh lubang kecil, yang merupakan jalan rahasia pada peta, yang berada beberapa meter di depan Jack dan Vixxio. Brakkk! Lubang tersebut tertutup oleh reruntuhan batu penyusun istana, yang terkena hantaman palu godam. Mereka berdua jadi panik, karena itu adalah jalan satu-satunya. Tetapi, walau bagaimanapun, mereka harus berlari. Mereka pun berlari berdasarkan naluri mereka, sambil terus waspada dengan ancaman dari raksasa tersebut.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai juga keluar istana. Dengan sisa-sisa tenaga, mereka menuju asal pohon kacang raksasa. Tetapi, dari kejauhan, terlihat beberapa orang ramai-ramai disitu. Ternyata orang-orang tersebut adalah raja Richie beserta prajuritnya. Jack menduga, mungkin para prajurit menangkap anggota tim ekspedisi saat tiba di bumi. Dan memberitahu raja, bahwa mereka membawa emas, sehingga mereka beramai-ramai menuju ke atas sini.
Jack berteriak dan berusaha memberi tahu mereka untuk segera turun. Raja yang sibuk menyuruh prajuritnya memungut butiran-butiran emas, terlihat acuh. Tapi begitu tahu getaran yang ditimbulkan oleh raksasa besar di belakang Jack dan Vixxio, spontan mereka lalu semburat dan berlari tunggang langgung menuruni pohon kacang raksasa.
Walau dengan kepanikan yang amat sangat, Jack dan Vixxio akhirnya mampu menuju pohon kacang raksasa dan menyusul orang-orang kerajaan untuk turun. Kemudian, sambil turun, Vixxio meneriaki tim ekspedisi dan orang-orang di bawah untuk menebang pohon kacang. Tim ekspedisi pun dengan segera menebangi dengan alat seadanya, sementara kaki raksasa mulai terlihat menuruni pohon kacang.
Tak berapa lama, setelah semua sampai di bawah, pohon tersebut akhirnya tumbang membawa raksasa tersebut jatuh terhempas ke bawah. Sayangnya, robonya pohon kacang tersebut tepat di atas istana kerajaan. Dengan sekali hantaman, istana tersebut hancur dan rubuh, dijatuhi pohon kacang raksasa dan raksasa. Untung saja, orang-orang tidak ada di istana saat itu.
Jack lega, akhirnya ia dan orang-orrang sampai dengan selamat sampai di bumi, termasuk lolos dari ancaman raksasa. Tetapi, Raja Richie, terlihat sedih. Istananya hancur, hanya hanya dalam waktu beberapa saat saja. Itu semua ujungnya karena obsesinya yang besar akan emas. Akhirnya ia memutuskan untuk menjual emas-emas yang dia kumpulkan tadi, ke kerajaan lain, agar dapat digunakan untuk membangun istananya kembali.
Jack pun kemudian sadar. Perbuatannya mencuri angsa emas demi kepentingan raja, ternyata malah merugikan raja. Dia pun meminta maaf kepada raja dan raksasa yang telah siuman dari jatuhnya. Raksasa itupun menerima permintaan maaf Jack. Jack pun kemudian menanam pohon kacang baru, agar bisa dipanjat raksasa untuk kembali ke negerinya.
Akhirnya, raksasa dapat kembali ke istananya. Pohon kacang itu tidak ditebang, agar jika ada yang ingin berkunjung ke negeri di atas awan, dapat mencapainya. Raksasa yang sebenarnya baik tersbut, menerima dengan senang hati kunjungan orang-orang dari bumi, asal angsa kesayangannya tidak dicuri lagi. Vixxio pun kembali melanjutkan petualangan bersama tim ekspedisinya, untuk menemukan tempat-tempat dan hal-hal baru di bumi ini.
(pengalaman pertamaX bikin dongen XD )
Waalaykumsalam