Berhati-hati dengan Lidah

Assalamualaykum


Zaman sekarang, di televisi2 nasional, kita kadang sering muak dengan beberapa diskusi politisi, akademisi dan lain sebagainya yang cenderung penuh dengan pembicaraan yang memanaskan telinga. Wah, da sering banget, fitnah-fitnah, kecurigaan, omongan pedas, umpatan dan lain sebagainya disampaikan beliau-beliau. Padahal, ada satu kunci penting atas penggunaan lidah tersebut.

Mungkin kita sering mendengar, bahwa lidah itu tajam. Tajam disini tentunya adalah makna konotasi (kalau denotasi, tiap hari sariawan bo'. hahahaha). Lidah adalah suatu organ tubuh kita yang merupakan salah satu bagian penghasil suara yang kita keluarkan.

Lidah itu bermasalah, ketika dia tidak sejalan dengan hati. makanya, banyak orang salah paham. hehehe

Lidah itu tajam, karena dia bisa mengiris perasaan orang lain. Entah itu, fitnah, sakit hati, umpatan dan lain sebagainya. Makanya, hati2 dalam ngomong. karena sesuatu yang mernutu kita normal, itu bisa saja merupakan sebuah irisan yang sangat dalam bagi hati seseorang.

Tetapi, jangan lupakan juga, pedang itu bermata dua....

So, dia punya sisi tajam juga yang mengarah kepada diri kita....

Wah, koq bisa ya?

Mang bisa terjadi?

Menurut pengalaman saya, ketika kita bilang, jangan pacaran, kepada adik kita, dengan penuh emosi jiwa, agar dia menjauhi perbuatannya tersebut, tanpa berdasar pada alasan lain, itu bisa saja terjadi pada kita.

Lho? bukannya baik ya, menasehati seseorang?

Memang benar, menasehati itu bagus n harus dilakukan, but look at yourself...

Bisa ga kita komitmen untuk tidak melakukannya?

Kita menyuruh orang untuk tidak berburuk sangka, tapi kita berburuk sangka awalnya, kalo dia akan berburuk sangka....

Kita menyuruh orang untuk tidak fitnah, tapi kita sebelumnya telah menceritakan kepada orang lain bahwa dia itu memfitnah?

Mbulet ya?
hehehehe

maaf rada kacau

yang jelas intinya, ketika kita bicara ya, kita harus komitmen dengan ya tersebut

Waalaykumsalam

Popular Posts