Kegagalan dan Keberhasilan

Uuhhhhhhhh
Akhirnya selesai sudah semester 5 ini. Semester yang penuh kejutan bagiku. Bukannya di semester ini aku pas kuliah nemu bom terus di dalam kelas, tapi di semester ini, banyak sekali hal yang telah kutemui, yaitu kegagalan. Hehehehe. Sebenarnya aku gagal tu udah biasa, tapi yang ini the great kegagalan. Wuih, kayak apa aja ya, jadi penasaran.
Kegagalan pertama adalah:
Dipermalukannya the SCG & GoG di Dota War di PONSEL 2008 TEUB
Wah, kalo ini c, kegagalan masal bagi my genk, SC. Bagaimana ga, tiga tim, dari tim dewa ampe tim gurem, kalah semua. Padahal kita udah nyiapin selama 2 bulanan lho, ampe urunan beli hub, biar sambungan LAN buat main game offline ini makin yahud. Sebenarnya, kita salah strategi penempatan tim aja. Harusnya, tim 2, yaitu timku melawan tim guremnya VOC (Very OLD Community, nama buat angkatan paling tua di TEUB). Yah, mau bagaiaman lagi.
Anak-anak langsung syok semua. Mbah langsung menghilang di telan bumi, Maksum juga ga keliatan. Abita, Yulius yang doyan Dota-an ampe malam, ampe ga nafsu liat computer selama beberapa hari. Apalagi aku, yang pas main jadi ATM, cuma ketawa-ketawa sambil menangis (kayak lomba 17an aja).
Tapi dibalik itu, ada hikmahnya juga. Kekalahan kita, mungkin akibat kelalaian kita merawat markas 2, alias rumahnya yulius. Busyet, gara2 sering didatengin anak-anak, rumah yulius jadi rusak parah. Kunci pintu kamar mandi rusak, rumput tinggi ga keurus (hah?), kunci pintu depan jadi loss, tagihan listrik meningkat mana SDSC mandek (SDSC=Sumbangan Dana anggota SC). Jadinya, markas dua sekarang di bend ama masnya yulius. Hihihihi.
Gagalnya aku jadi asisten laboratorium
Wuakakakak. Kalau ini, kalian pasti udah menebak jelas aku gagal. Bayangin, orang gak punya adab n lha lho lha lho kayak aku gini ngelamar jadi asisten lab. Hehehehe. Yah, namanya juga coba-coba. Pertama c, aku emang ga ada niat jadi asisten, cuma gara2 aku didesak2 ama teman2 n para penumpang bis bagong, jadinya aku mau dah. Kata anak2 c, “ga perlu pinter2, sing penting niat”. Makanya aku jadi ikut.
Dan ternyata, pas tes asisten lab mesin,aku beberapa kali lolos dari zona degradasi. Padahal tes itu tes tulis, teori ama alat. Bayangin, apa gak magic. Padahal sebelum tes aku gak ke ki joko bodo. Tapi akhirnya, pas tes wawancara, nilai ga diumumin. Aku jadi deg-degan n jadi kepingin makan es degan, nunggu hasilnya. Dan hasilnya adalah…tereteteteteteeettttpreeeeeet aku gak keterima. Wuakakakakakakwahahahahahah.
Aku pertama syok, soale pas seblum2nya, aku kan lolos degradasi trus, tapi koq tiba-tiba aku ga keterima. Tapi aku positif thinking aja. Mungkin aku ga cocok ikut audisi asisten lab. Mungkin aku cocoknya ikut audisi pelawak. Huahahaha
Eh, tapi, aku gak kapok2 lho. Aku ikut tes asisten lagi, tapi di lab pengukuran besaran elektrik. Itupun juga ditarik-tarik ama temanku n peserta lomba tarik tambang. Yah, ikut lagi dah, dang a keterima juga.
Akhh, apa aku emang anaknya payah ya. Yang jelas aku syok bgt n sempet depresi berlebihan, ampe histeris kalo liat avometer. Hmm, tapi aku jadi dapat hikmahnya juga.
Ga semua tes yang berhubungan dengan akademik itu, selalu dinilai dari sisi akademik aja. Sisi-sisi non teknis sangat berperan penting dan mendominasi. Jadi ksimpulannya, mungkin aku kudu ikut kelas kepribadian, agar aku bisa lebih dewasa lagi n ga ketawa-ketawa tanpa sebab. Huahahahah
Keluar dari tim robot KRI
Ehm, ini nih, hal yang sangat paling aku sayangkan juga. Tapi mau bagaimana lagi.
Pas aku baru masuk sekitar hamper sebulan, tiba-tiba ayahku menyruhku untuk keluar dari tim robot. Alasannya sih, biar aku ga gampang sakit. Masalahnya, jam kerja robot kan emang dari jam 8 malam ampe jam 2 pagi, dan itupun tiap hari. Awalnya sih, aku emang sakit, tapi aku yakin lama kelamaan pasti juga nggak.
Akhirnya aku pun keluar dengan berat hati. Dengan perasaan yang ga enak juga ama pak manajer, mas ebes. Akhirnya kutinggalakan dunia yang aku impikan, sebuah tim robot yang memberikan banyak pengalaman dan ilmu.
Tapi, ada hikmahnya juga. Aku jadi punya banyak waktu untuk istrirahat. Aku tidak bisa memungkiri kalo aku ini gampang sakit. Kena air ujan dikit, pilek. Kena debu dikit batuk. Kena uang dikit, langsung dihabisin. Heheheh
Yah, mungkin itu aja sih, bebebrapa kegagalan besar yang kualami di semester 5 kemarin. Tapi, di setiap kegagalan, ada hikmah yang bisa dipetik (kayak apel aja. Hehehe). Aku yakin, bahwa kegagalan dan keberhasilan itu seimbang. Mungkin hari ini aku gagal, tapi aku yakin, besok pasti aku berhasil. Amien.
Dan benar saja, akhir semester 5, tepatnya pas UAS, aku telah mendapatkan keberhasilan besar. Keberhasilan yang tidak pernah aku bayangkan. Keberhasilan yang membuahkan banyak semangat dan senyuman. Heheheh, senorita….